MAKALAH : Logam Berat


 MAKALAH : Logam Berat


BAB I
PENDAHULUAN

 

 

A.    Latar Belakang

Dalam kimia, sebuah logam (bahasaYunani: Metallon) adalah sebuah unsur kimia yang siap membentuk ion (kation) dan memiliki ikatan logam, dan kadang kala dikatakan bahwa ia mirip dengan kation di awan elektron. Metal adalah salah satu dari tiga kelompok unsur yang dibedakan oleh sifat ionisasi dan ikatan, bersama dengan metaloid dan nonlogam. Dalam tabel periodik, garis diagonal digambar dari boron (B) ke polonium (Po) membedakan logam dari nonlogam.Unsur dalam garis ini adalah metaloid, kadang kala disebut semi-logam; unsur di kiri bawah adalah logam; unsur kekanan atas adalah nonlogam.
Logam berat adalah unsur-unsur kimia dengan bobot jenis lebih besar dari 5 gr/cm3, terletak di sudut kanan bawah sistem periodik, mempunyai afinitas yang tinggi terhadap unsur S dan biasanya bernomor atom 22 sampai 92 dari perioda 4 sampai 7. Sebagian logam berat seperti timbal (Pb), kadmium (Cd), dan merkuri (Hg) merupakan zat pencemar yang berbahaya.Kadmium, timbal, dan tembaga terikat pada sel-sel membran yang menghambat proses transpormasi melalui dinding sel. Logam berat juga mengendapkan senyawa fosfat biologis atau mengkatalis penguraiannya.
Logam berat masih termasuk golongan logam-logam dengan kriteria-kriteria yang sama dengan logam-logam yang lain. Perbedaannya terletak dari pengaruh yang dihasilkan bila logam berat ini berikatan dan atau masuk kedalam tubuh organisme hidup. Sebagai contoh, bila unsur logam besi (Fe) masuk dalam tubuh, meski dalam jumlah agak berlebihan biasanya tidaklah menimbulkan pengaruh yang buruk terhadap tubuh karena unsur besi (Fe) dibutuhkan dalam darah untuk mengikat oksigen. Sedangkan unsur logam berat baik itu logam berat beracun yang dipentingkan seperti tembaga (Cu), bila masuk ke dalam tubuh dalam jumlah berlebihan akan menimbulkan pengaruh-pengaruh buruk terhadap fungsi fisiologis tubuh.
Niebor dan Richardson menggunakan istilah logam berat untuk menggantikan pengelompokan ion-ion logam ke dalam kelompok biologi dan kimia (bio-kimia). Pengelompokan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Logam-logam yang dengan mudah mengalami reaksi kimia bila bertemu dengan juga dengan unsur oksigen atau disebut juga dengan oxygen-seeking metal.
2. Logam-logam yang dengan mudah mengalami reaksi kimia bila bertemu dengan unsur nitrogen dan atau unsur belerang (sulfur) atau disebut juga nitrogen/sulfur seeking metal.
3. Logam antara atau logam transisi yang memiliki sifat khusus sebagai logam pengganti (ion pengganti) untuk logam-logam atau ion-ion logam.


B.     Tujuan

·         Untuk mengetahui apa itu logam berat.

·         Untuk mengetahui apa itu logam berat Pb dan Cd.

·         Untuk mengetahui kerugian-kerugian yang disebabkan oleh pencemaran logam berat Pb maupun Cd.

·          Untuk mengetahui kandungan Logam berat Pb dan Cd yang terdapat pada hati.

 

C.    Ruang Lingkup

·         Apa itu Timbal (Pb)?

·         Apa itu Kadmium (Cd)?

·         Apa saja kerugian yang diakibat oleh pencemaran Logam Timbal (Pb)?

·         Apa saja kerugian yang diakibatkan oleh pencemaran Kadmium (Cd)?

·         Logam berat Pb dan Cd pada Hati.


 

BAB II
PEMBAHASAN

 

 

A.    Logam Timbal (Pb)

Logam timbal (Pb) merupakan logam yang sangat populer dan banyak dikenal oleh masyarakat awam. Hal ini disebabkan oleh banyaknya Pb yang digunakan di industri nonpangan dan paling banyak menimbulkan keracunan pada makhluk hidup. Pb adalah sejenis logam yang lunak dan berwarna cokelat kehitaman, serta mudah dimurnikan dari pertambangan.
Dalam pertambangan, logam ini berbentuk sulfida logam (PbS), yang sering disebut galena. Senyawa ini banyak ditemukan dalam pertambangan di seluruh dunia. Bahaya yang ditimbulkan oleh penggunaan Pb ini adalah sering menyebabkan keracunan.
Kadar Pb yang secara alami dapat ditemukan dalambebatuan sekitar 13 mg/kg. Khusus Pb yang tercampur dengan batufosfat dan terdapat didalam batu pasir ( sand stone) kadarnya lebihbesar yaitu 100 mg/kg. Pb yang terdapat di tanah berkadar sekitar 5 -25 mg/kg dan di air bawah tanah (ground water) berkisar antara 1- 60μg/liter.Secara alami Pb juga ditemukan di air permukaan. Kadar Pbpada air telaga dan air sungai adalah sebesar 1 -10 μg/liter. Dalam airlaut kadar Pb lebih rendah dari dalam air tawar. Laut Bermuda yangdikatakan terbebas dari pencemaran mengandung Pb sekitar 0,07μg/liter. Kandungan Pb dalam air danau dan sungai di USA berkisarantara 1-10 μg/liter.Secara alami Pb juga ditemukan di udara yang kadarnyaberkisar antara 0,0001 – 0,001 μg/m3. Tumbuh-tumbuhan termasuksayur-mayur dan padi-padian dapat mengandung Pb, penelitian yangdilakukan di USA kadarnya berkisar antara 0,1 -1,0 μg/kg berat kering.Logam berat Pb yang berasal dari tambang dapat berubah menjadiPbS (golena), PbCO3 (cerusite) dan PbSO4 (anglesite) dan ternyatagolena merupakan sumber utama Pb yang berasal dari tambang.Logam berat Pb yang berasal dari tambang tersebut bercampurdengan Zn (seng) dengan kontribusi 70%, kandungan Pb murnisekitar 20% dan sisanya 10% terdiri dari campuran seng dan tembaga.
Logam Pb banyak digunakan pada industri baterai, kabel, cat (sebagai zat pewarna), penyepuhan, pestisida, dan yang paling banyak digunakan sebagai zat antiletup pada bensin. Pb juga digunakan sebagai zat penyusun patri atau solder dan sebagai formulasi penyambung pipa yang mengakibatkan air untuk rumah tangga mempunyai banyak kemungkinan kontak dengan Pb.
Logam Pb dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, makanan, dan minuman. Logam Pb tidak dibutuhkan oleh manusia, sehingga bila makanan tercemar oleh logam tersebut, tubuh akan mengeluarkannya sebagian. Sisanya akan terakumulasi pada bagian tubuh tertentu seperti ginjal, hati, kuku, jaringan lemak, dan rambut.Industri yang perpotensi sebagai sumber pencemaran Pb adalah semua industri yang memakai Pb sebagai bahan baku maupun bahan penolong, misalnya:
– Industri pengecoran maupun pemurnian.
Industri ini menghasilkan timbal konsentrat ( primary lead), maupun secondary lead yang berasal dari potongan logam ( scrap).
– Industri batery.
Industri ini banyak menggunakan logam Pb terutama lead antimony alloy dan lead oxides sebagai bahan dasarnya.
– Industri bahan bakar.
Pb berupa tetra ethyl lead dan tetra methyl lead banyak dipakai sebagai anti knock pada bahan bakar, sehingga baik industri maupun bahan bakar yang dihasilkan merupakan sumber pencemaran Pb.
– Industri kabel.
Industri kabel memerlukan Pb untuk melapisi kabel. Saat ini pemakaian Pb di industri kabel mulai berkurang, walaupun masih digunakan campuran logam Cd, Fe, Cr, Au dan arsenik yang juga membahayakan untuk kehidupan makluk hidup.
– Industri kimia, yang menggunakan bahan pewarna.
Pada industri ini seringkali dipakai Pb karena toksisitasnya relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan logam pigmen yang lain. Sebagai pewarna merah pada cat biasanya dipakai red lead, sedangkan untuk warna kuning dipakai lead chromate.
Pada manusia, timbal dapat mengakibatkan bermacam-macam dampak biology, bergantung pada tingkatan dan durasi terpaannya. Dampak yang bervariasi terjadi pada rentang dosis yang luas, dimana janin dan bayi lebih rentan terkena dampak dibanding manusia dewasa.
Terpaan pada tingkat yang tinggi dapat mengakibatkan dampak keracunan biokimia pada manusia, yang selanjutnya dapat mengarah pada berbagai problem seperti mengganggu proses sintesa hemoglobin, menyerang ginjal, saluran pencernaan, persendian, dan sistem reproduksi, serta menimbulkan kerusakan akut maupun kronis pada sistem saraf.
Keracunan berat karena timbal sudah sangat jarang ditemukan. Akan tetapi, pada tingkatan konsentrasi medium, ditemukan bukti-bukti yang cukup persuasif, bahwa timbal dapat mengakibatkan efek-efek sub-klinis, terutama pada perkembangan otak anak. Beberapa studi menduga, untuk tiap kenaikan konsentrasi timbal dari 10 ke 20/g/dl di dalam darah anak-anak, telah mampu menghilangkan kemampuan intelegensi anak sampai dengan 2 poin IQ.

 

B.     Kadmium (Cd)

Kadmium merupakan salah satu jenis logam berat yang berbahaya karena elemen ini beresiko tinggi terhadap pembuluh darah. Kadmium berpengaruh terhadap manusia dalam jangka waktu panjang dan dapat terakumulasi pada tubuh khususnya hati dan ginjal. Secara prinsipil pada konsentrasi rendah berefek terhadap gangguan pada paru-paru, emphysema dan renal turbular disease yang kronis. Jumlah normal kadmium di tanah berada di bawah 1 ppm, tetapi angka tertinggi (1.700 ppm) dijumpai pada permukaan sample tanah yang diambil di dekat pertambangan biji seng (Zn).
Kadmium lebih mudah diakumulasi oleh tanaman dibandingkan dengan ion logam berat lainnya seperti timbal. Logam berat ini bergabung bersama timbal dan merkuri sebagai the big three heavy metal yang memiliki tingkat bahaya tertinggi pada kesehatan manusia. Menurut badan dunia FAO/WHO, konsumsi per minggu yang ditoleransikan bagi manusia adalah 400-500 μg per orang atau 7 μg per kg berat badan.
Kadmium dapat disebut sebagai zat anti metabolic untuk seng karena dapat melawan partukaran seng (Zn) dalam proses metabolisme dalam jumlah yang diperlukan untuk merangsang pertumbuhan, fungsi hematology dan kontrol suhu badan. Hal tersebut memungkinkan kadmium (Cd) merupakan penyebab penyakit kakurangan zat seng yang karakteristik itu walaupun sesungguhnya makanannya mengandung cukup zat seng (Zn).

– Kandungan kadmium (Cd) dalam darah.

Konsentrasi kadmium yang normal dalam darah adalah 10 g/l, yaitu pada orang yang tinggal di daerah dengan udaranya bersih, dimana kandungan debu kadmiumnya tidak lebih dari 20 g/m3.

– Kandungan kadmium (Cd) dalam rambut.

Dengan menggunakan autoradiography seluruh badan sesudah injeksi intravenous 109 Cd (isotop 109) pada tikus, diketahui bahwa kandungan kadmium didalam rambut dapat digunakan untuk menentukan berapa besar akumulasi kadmium dalam seluruh tubuh tikus. Tetapi teknik ini tidak dapat diterapkan pada manusia karena terbentur pada masalah perbedaan tingkat kemampuan penyerapan kadmium oleh berbagai jenis rambut yang berbeda warnanya, perbedaan karena usia serta kontaminasi rambut dari luar (pemakaian bahan kosmetik) .
Cadmium menurunkan sifat beracunnya dari kesamaan sifat kimia nya dengan Zinc yang merupakan micronutrient yg esensial untuk tumbuh-tumbuhan, binatang, dan manusia. Cadmium bersifat biopersistent dan sekali diserap oleh organisma, akan menetap selama bertahun-tahun (lebih dari 1 dekade untuk manusia) meskipun sebagian akan juga terbuang melalui sistem pembuangan mahluk hidup.
Pada manusia, terpaan jangka panjang (long term) berakibat pada disfungsi ginjal. Terpaan pada tingkat yang tinggi bahkan dapat menyebabkan penyakit paru-paru dan dihubungkan dengan kasus-kasus kanker paru-paru, meskipun data-data terkait ini masih sulit diinterpretasikan. Cadmium juga dapat mengakibatkan kerusakan tulang (osteomalacia, osteoporosis) pada manusia dan binatang. Selain itu, juga terbukti menyebabkan tekanan darah tinggi dan myocardium pada binatang, meskipun untuk manusia data-data yang ada belum menunjukkan bukti yang cukup.
Rata-rata manusia diperkirakan kemasukan sekitar 0.15/g cadmium dari udara dan 1/g dari air. Disamping itu, merokok 1 pack berisi 20 rokok dapat berarti menghirup sekitar 2 – 4/g cadmium

.

C.    Kerugian yg diakibat oleh pencemaran Timbal (Pb)

– Gangguan neurologi.

Gangguan neurologi (susunan syaraf) akibat tercemar oleh Pb dapat berupa encephalopathy, ataxia, stupor dan coma. Pada anak-anak dapat menimbulkan kejang tubuh dan neuropathy perifer.

– Gangguan terhadap fungsi ginjal .

Logam berat Pb dapat menyebabkan tidak berfungsinya tubulus renal, nephropati irreversible, sclerosis va skuler, sel tubulus atropi, fibrosis dan sclerosis glumerolus. Akibatnya dapat menimbulkan aminoaciduria dan glukosuria, dan jika paparannya terus berlanjut dapat terjadi nefritis kronis.

– Gangguan terhadap sistem reproduksi .

Logam berat Pb dapat menyebabk an gangguan pada sistem reproduksi berupa keguguran, kesakitan dan kematian janin. Logam berat Pb mempunyai efek racun terhadap gamet dan dapat menyebabkan cacat kromosom. Anak -anak sangat peka terhadap paparan Pb di udara. Paparan Pb dengan kadar yang ren dah yang berlangsung cukup lama dapat menurunkan IQ .

– Gangguan terhadap sistem hemopoitik .

Keracunan Pb dapat dapat menyebabkan terjadinya anemia akibat penurunan sintesis globin walaupun tak tampak adanya penurunan kadar zat besi dalam serum. Anemia ri ngan yang terjadi disertai dengan sedikit peningkatan kadar ALA ( Amino Levulinic Acid) urine. Pada anak – anak juga terjadi peningkatan ALA dalam darah.

– Gangguan terhadap sistem syaraf .

Efek pencemaran Pb terhadap kerja otak lebih sensitif pada anak-anak dibandingkan pada orang dewasa. Paparan menahun dengan Pb dapat menyebabkan lead encephalopathy. Gambaran klinis yang timbul adalah rasa malas, gampang tersinggung, sakit kepala, tremor, halusinasi, gampang lupa, sukar konsentrasi dan menurunnya kecerdasan.

 

D.    Kerugian yang diakibatkan oleh pencemaran Kadmium (Cd)

Kadnium terutama dalam bentuk oksida adalah logam yang toksisitasnya tinggi. Sebagian besar kontaminasi oleh kadnium pada manusia melalui makanan dan rokok. Waktu paruh kadnium kira-kira 10-30 tahun. Akumulasi pada ginjal dan hati 10-100 kali konsentrasi pada jaringan yang lain.
Dalam tubuh manusia kadnium terutama dieleminasi melalui urine. Hanya sedikit kadnium yang diabsorbsi yaitu sekitar 5-10%. Absorbsi dipengaruhi faktor diet sep erti intake protein, calcium, vitamin D dan trace logam seperti seng (Zn). Proporsi yang besar adalah absorbsi malalui pernafasan yaitu antara 10 -40% tergantung keadaan fisik wilayah. Uap kadnium sangat toksis dengan lethal dose melalui pernafasan diperkirakan 10 menit terpapar sampai dengan 190 mg/m3 atau sekitar 8 mg/m3 selama 240 menit akan dapat menimbulkan kematian. Gejala umum keracunan Cd adalah sakit di dada, nafas sesak (pendek), batuk -batuk dan lemah. Terpapar akut oleh kadnium (Cd) menyebabkan gejala nausea (mual), muntah, diare, kram, otot, anemia, dermatitis, pertumbuhan lambat, kerusakan ginjal dan hati, gangguan kardiovaskuler, empisema dan degenerasi testicular.
• Gejala akut dan kronis akibat keracunan Cd ( Kadnium).
– Gejala akut :
a. Sesak dada.
b. Kerongkongan kering dan dada terasa sesak ( constriction of chest )
c. Nafas pendek.
d. Nafas terengah-engah , distress dan bisa berkembang ke arah penyakit radang paru-paru.
e. Sakit kepala dan menggigil.
f. Mungkin dapat diikuti kematian.
– Gejala kronis:
a. Nafas pendek.
b. Kemampuan mencium bau menurun.
c. Berat badan menurun
d. Gigi terasa ngilu dan berwarna kuning keemasan.
Selain menyerang pernafasan dan gigi, keracunan yang bersifat kronis menyerang juga saluran pencernaan, ginjal, hati dan tulang. Usaha manusia untuk mengetahui pengaruh kadnium terhadap kesehatan dapat menggunakan pendekatan dengan cara percobaan-percobaan terhadap binatang seperti yang diterangkan sebagai berikut :
– Pengaruh Cd terhadap ginjal.
Percobaan binatang dengan menyuntikan larutan kadnium klorida kedalam tubuh kelinci betina manunjukkan bahwa kelinci tersebut turun berat badannya. Urinenya mengandung protein melampaui batas normal dan kadang-kadang disertai keluarnya alkaliphosphatase dan asam Phosphatase sebagai tanda adanya kerusakan pada tubulus distal dari ginjal. Konsentrasi kadnium klorida sebesar antara 10,50 – 300 ppm dalam air minum tikus menyebabkan perubahan dari hampir seluruh pembuluh darah ginjal apabila diperiksa dengan mikroskop electron. Tetapi tidak ada tanda –tanda perubahan yang terlihat dalam waktu 24 minggu apabila kadar kadnium dalam air minum tersebut hanya 1 ppm.
– Pengaruh Cd terhadap hipertensi.
Kadnium sebagai penyebab hipertensi atau penyebab penyakit jantung pada manusia (aterosclerotic heart disease) mungkin masih diragukan, tetapi percobaan dengan binatng untuk mengetahui hubungan tersebut telah dilakukan. Binatang percobaan kelinci dibuat hipertensi dengan memberikan injeksi intra peritoneal kadnium asetat seminggu sekali sampai beberapa bulan lamanya. Suatu endapan kadnium terbentuk beberapa waktu kemudian dalam jaringan hati dan ginjal (batu ginjal merupakan salah satu penyebab hipertensi dan hipertensi merupakan salah satu penyebab penyakit jantung)
– Pengaruh Cd terhadap kerapuhan tulang.
Penyakit kerapuhan tulang seperti didapatkan pada penyakit itai itai diketemukan pula pada percobaan pada tikus jantan yang diberi diet makanan yang mengandung kadnium serta kadar protein dan kalsiumnya rendah. Bardasarkan percobaan ini orang menduga bahwa makanan yang bergizi rendah menyebabkan orang mudah terkena keracunan kadnium (kadnium intoxication).

 

E.     Logam berat Pb dan Cd pada Hati

Penelitian mengenai Deteksi Logam Berat Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada Hati dan Ginjal Babi yang dipasarkan Di pasar Tradisional wilayah Karawang dilaksanakan di Laboratorium Kimia Bahan Alam dan Lingkungan Universitas Padjadjaran, mulai pada bulan November 2009 sampai bulan Desember 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar kandungan logam berat Pb dan Cd pada hati dan ginjal babi yang dipasarkan di Pasar tradisional wilayah Karawang. Lima belas sampel hati dan ginjal diperoleh dari pasar-pasar tradisional yang menjual daging babi di Karawang, kemudian dianalisis menggunakan mesin AAS. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah logam berat yang terdeteksi sebesar 1,4096 dan rata-rata kandungan logam berat Pb pada hati sebesar 0,2013. Jumlah logam berat Pb yang terdeteksi pada ginjal sebesar 0,7921 ppm dengan rata-rata sebesar 0,1153 ppm. Sedangkan jumlah kandungan logam berat Cd pada hati yang terdeteksi adalah sebesar 0,4266 ppm, dengan rata-rata sebesar 0,0426 ppm. Jumlah kandungan logam berat Cd yang terdeteksi pada ginjal sebesar 0,4096 ppm dengan rata-rata 0,0341 ppm. Kandungan logam berat Pb pada hati dan ginjal masih dibawah batas maksimum residu (BMR) yang direkomendasikan oleh POM (1998) yaitu sebesar 2,0000 ppm. Sedangkan kandungan logam berat Cd pada hati dan ginjal melebihi batas maksimum residu (BMR) yang direkomendasikan oleh EPA yaitu sebesar 0,01 ppm.

 

 

 

BAB III
PENUTUP

 

A.   Kesimpulan

Logam berat termasuk bahan berbahaya dan beracun yang biasanya dihasilkan oleh industri berupa limbah. Logam berat yang lazim terdapat dalam limbah industri adalah logam timbal (Pb), merkuri (Hg), kadnium (Cd), arsenicum (As), dan chromium (Cr). Walaupun kadar logam dalam tanah, air, dan udara rendah, namun dapat meningkat apabila manusia menggunakan produk-produk dan peralatan yang mengandung logam, pabrik-pabrik yang menggunakan logam, pertambangan logam, dan pemurnian logam.
Logam berat masih termasuk golongan logam-logam dengan kriteria-kriteria yang sama dengan logam-logam yang lain. Perbedaannya terletak dari pengaruh yang dihasilkan bila logam berat ini berikatan dan atau masuk kedalam tubuh organisme hidup. Logam berat dapat masuk ke dalam tubuh manusia lewat makanan, air minum, atau melalui udara. Logam-logam berat seperti tembaga, selenium, atau seng dibutuhkan tubuh manusia untuk membantu kinerja metabolisme tubuh. Logam-logam tersebut berpotensi menjadi racun jika konsentrasi dalam tubuh tinggi. Logam berat menjadi berbahaya disebabkan sistem bioakumulasi. Bioakumulasi berarti peningkatan konsentrasi unsur kimia tersebut dalam tubuh makhluk hidup sesuai piramida makanan. Akumulasi atau peningkatan konsentrasi logam berat di alam mengakibatkan konsentrasi logam berat di tubuh manusia adalah tertinggi. Jumlah yang terakumulasi setara dengan jumlah logam berat yang tersimpan dalam tubuh ditambah jumlah yang diambil dari makanan, minuman, atau udara yang terhirup. Jumlah logam berat yang terakumulasi lebih cepat dibandingkan dengan jumlah yang terekskresi dan terdegradasi.

 

 

DAFTAR PUSTAKA


http://id.wikipedia.org/wiki/Kadmium
http://id.wikipedia.org/wiki/Timbal
http://www.ligagame.com/forum/index.php?topic=71261.0;wap2
http://id.wikipedia.org/wiki/Logam
http://id.shvoong.com/exact-sciences/1921262-logam-berat/
http://journal.unair.ac.id/filerPDF/KESLING-2-2-03.pdf
http://affan-enviro.com/home

 

Share This Article
Komentar Anda