KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan
taufiq, hidayah, rahmat dan karunianya serta kelapangan berpikir dan
waktu, sehingga saya dapat
menyusun dan menyelesaikan makalah dengan
judul “BIOTEKNOLOGI”.
Makalah ini disusun sebagai tugas yang diberikan oleh guru
pembimbing mata pelajaran "Biologi".
Kemudian saya juga
menyadari bahwa materi dan teknik yang saya sampaikan dalam
makalah ini masih memiliki beberapa kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran
dari pembaca sangat diharapkan
agar makalah ini menjadi lebih baik. Atas
kritik dan sarannya saya mengucapkan
terimakasih.
Akhir kata pengantar saya mengucapkan terima
kasih karena telah berkenan membaca makalah ini. Semoga memberikan manfaat
kepada kita semua.
Grobogan,
November 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bioteknologi
adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi,
virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam
proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Bioteknologi secara umum
berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi teknologi.
Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu organisme
dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme
tersebut. Selain itu bioteknologi juga memanfaatkan sel tumbuhan atau sel hewan
yang dibiakkan sebagai bahan dasar sebagai proses industri.
Prinsip-prisip
bioteknologi telah digunakan untuk membuat dan memodifikasi tanaman, hewan, dan
produk makanan. Bioteknologi yang menggunakan teknologi yang masih sederhana
ini disebut bioteknologi konvensional atau tradisional. Penerapan bioteknologi
konvensional ini sering diterapkan dalam pembuatan produk-produk makanan.
Seiring dengan perkembangan dan penemuan dibidang molekuler maka teknologi yang
digunakan dalam bioteknologi pada saat ini semakin canggih.bioteknologi yang
menggunakan teknologi canggih ini disebut bioteknologi modern. Dari perkembangan
tersebut menjadi latar belakang untuk membahas lebih jauh tentang bioteknologi.
B.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah
ini adalah,
1.
Apa yang dimaksud dengan Bioteknologi ?
2.
Bagaimana pemanfaatan bioteknologi dlm
kehidupan manusia ?
3.
Apa saja dampak yang di alami manusia dengan
adanya bioteknologi ?
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dari
makalah ini adalah,
1.
Mengetahui pengertian Bioteknologi;
2.
Mengetahui pemanfaatan bioteknologi dalam
kehidupan sehari-hari;
3.
Mnegetahui dampak positif dan negative
bioteknologi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang
mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain)
maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya
didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni
lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular,mikrobiologi, genetika,
kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah
ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi
barang dan jasa.
B.
Pemanfaatan Bioteknologi dalam Bidang Pangan
Secara
garis besar kegiatan bioteknologi dalam bidang pangan meliputi :
1. Teknologi sel mikroba, untuk produksi pangan terfermentasi
dan aditif pangan.
Teknologi
sel mikroba sudah diaplikasikan dibidang pangan beberapa abad yang lalu. Tujuan
dari tekniologi sel mikroba ini adalah untuk pengawetan pangan yang
menghasilkan berbagi jenis pangan terfermentasi seperti dadih (yoghurt dan
keju), tauco, tape dan sebagainya. Sedangkan teknologi mikrobial yang bertujuan
untuk menghasilkan bahan kimia (sekaligus bahan pangan) adalah produksi etanol
oleh khamir dan proses lanjutannya untuk mengahasilkan cuka (asam asetat) oleh
bakteri. Pada awal abad ke II ditemukan teknologi produksi gliserol oleh khamir
yang diransang oleh kebutuhan untuk memproduksi dinamit. Berbagai macam asam
dan enzim sudah dapat dihasilkan dengan bantuan mikroba ini. Bahkan sederetan
bahan kimia lain yang telah dapat diproduksi secara mikrobial. Mikroba sudah
terbukti merupakan agen biologis yang sangat potensial untuk mengahsilkan
berbegai jenis zat kimia. Banyak diantaranya merupakan bahan aditif pangan.
Teknologi produksi aditif pangan secara mikrobial dilandasi oleh teknik
manipulasi metabolisme agar zat yang dikehendaki terakumulasi dan dikeluarkan
dari dalam sel. Teknik manipulasi metabolisme ini diperoleh dari mutasi
konvensional seperti radiasi dengan sinar X, UV, Gamma dan penggunaan mutagen
kimia, maupun mutasi modern melalui rekayasa genetik.
2. Aplikasi enzim baik untuk persiapan
bahan maupun pengolahan pangan.
Teknologi
aplikasi enzim untuk persiapan maupun pengolahan pangan sangat luas. Aplikasi
yang tergolong kelompok pertama, misalnya pembuatan sirup glukosa dari
pati-patian yang melibatkan enzim-enzim α dan β amylase, amiloglukosidase dan
pullulanase, konversi glukosa ke fruktosa oleh glukosaisomerase, penggunaan
pektinase untuk membantu ekstraksi pati dari bahan asalnya, modifikasi pati
untuk mengubah sifat fungsionalnya dan sebagainya. Kelompok kedua, misalnya
penggunaan lipase untuk menghasilkan emulsifier, surfaktant, mentega, coklat
tiruan, protease untuk membantu pengempukan daging, mencegah kekeruhan bir,
naringinase untuk menghilangkan rasa pahit pada juice jeruk, glukosa oksidase
untuk mencegah reaksi pencoklatan pada produk tepung telur dan lain-lain.
3. Kultur sel atau jaringan tanaman dan
tanaman transgenik.
Sel tanaman mempunyai kemampuan yang disebut “totipotency”, yaitu kemampuan
tumbuh dan berkembang biak untuk menjadi tanaman lengkap pada medium yang
memenuhi syarat. Sel tersebut dapat tumbuh tanpa mengalami deferensiasi. Hal
ini tertgantung pada kadar hormone pertumbuhan yang diberikan. Pemberdayaan sel
atau jaringan tanaman bertujuan untuk :
a. Produksi zat kimia atau aditif
pangan
b.
Menumbuhkan
tanaman (dengan produk bahan pangan) bersifat tinggi.
c.
Menumbuhkan
tanaman dengan produktifitas bahan pangan tinggi.
Sifat
variasi somaklonal dari sejumlah populasi sel tanaman yang tumbuh dapat
digunakan untuk menseleksi sel tanaman yang unggul untuk memproduksi metabolit
tertentu. Produk-produk aditif dari sel tanaman tersebut berguna untuk :
a. Zat warna pangan (antosianin,
betasinin, saffron)
b.
Flavor
(strawberry, anggur, vanilla, asparagus)
c.
Minyak
atsiri (mint, ros, lemon bawang)
d.
Pemanis
(steviosida, monelin)
Tanaman
transgenik adalah khususnya tanaman yang mempunyai gen hasil alihan dari
mikroorganisme lain. Contoh tanaman transgenik adalah tanaman yang mengandung
gen racun serangga dari Bacillus thuringiensis (gen Bt). Tanaman kentang
tahan terhadap herbisisda biolaphos, tanaman kapas tahan terhadap herbisisda
glyphosate.
4. Kultur sel hewan dan hewan
transgenik.
Kultur
sel hewan adalah sisitem menumbuhkan sel manusia maupun hewan untuk tujuan
memproduksi metabolit tertentu. Aplikasi dari system ini banyak digunakan untuk
menghasilkan produk-produk farmasi dan kit diagnostik dengan jenis produk
berupa molekul protein kompleks. Aplikasi yang berhubungan tidak langsung
dengan masalah pangan, misalnya: penetapan jenis kelamin dari embrio yang akan
ditanam, penentuan masa ovulasi dari sapid an fertilisasi in vitro untuk hewan.
Adapun contoh-contoh produk yang biasa dihasilkan oleh sel hewan misalnya:
interferon, tissue plasminogen activator, erythroprotein, hepatitis B surface
antigen.
Hewan
transgenic adalah hewan yang menerima gen pindahan dari organisme lain (atau
hewan yang sama) untuk tujuan-tujuan yang tentunya dianggap menguntungkan bagi manusia.
5. Rekayasa protein.
Aplikasi
rekayasa protein dalam bidang pangan melibatkan dua hal yaitu :
a. Enzim melalui modifikasi molekul
protein, untuk stabilitas enzim pada kondisi-kondisi khusus. Misalnya perbaikan
kestabilan termal dari enzim glukosa isomerase.
b. Modifikasi protein pangan untuk
mengubah sifat fungsionalnya, untuk memperbaiki sifat elastisitas, kemampuan
membentuk emulsi atau kemampuan menstabilkan tekstur.
Manfaat Bioteknologi dalam Bidang
Pangan
Peran
bioteknologi, khusunya pemanfaatan mikroba dalam bidang pangan, telah cukup
luas dikenal masyarakat. Dengan mudah, kita dapat menemukan makanan dan minuman
hasil fermentasi mikroba. Adapun manfaat bioteknologi dalam bidang pangan
adalah sebagai berikut :
1.
Menghasilkan
produk makanan yang bergizi tinggi. Contohnya: tempe, roti dan nata de
coco.
2.
Menghasilkan
produk makanan dan minuman hasil fermentasi alkohol. Contohnya: tapai, bir dan
wine.
3.
Menghasilkan
produk makanan dan minuman hasil fermentasi Asam. Contohnya: yoghurt, keju,
sauerkraut dan pikel (acar).
4.
Menghasilkan
produk bahan penyedap. Contohnya: tauco, kecap, terasi, dan cuka.
Sedangkan
masalah dari adanya bioteknologi dalam bidang pangan adalah munculnya penyakit
biotipe baru dari produk bioteknologi pangan.
C.
Produk Bioteknologi dalam Bidang Pangan
Secara
garis besar, produk bioteknologi dalam bidang pangan dapat dikelompokkan
menjadi empat jenis yaitu sebagai berikut :
1.
Produk makanan bergizi tinggi
a. Tempe
Salah satu contoh makanan bergizi
tinggi hasil bioteknologi adalah tempe. Tempe merupakan makanan tradisional
masyarakat Indonesia yang sudsah dikenal sejak dulu. Tempe dibuat dengan
memanfaatkan jamur genus Rhizopus,
seperti R. stoloniferus, R. oligosporus, dan R. oryzae. Tempe memiliki
beberapa keungulan, yaitu bergizi tinggi dan mudah dicerna. Hal itu disebabkan
selama proses fermentasi, jamur Rhizopus
menghasilkan enzim protease yang mampu mendegradasi protein menjadi asam amino
dan juga menghasilkan enzim lipase yang menguraikan lemak menjadi asam lemak.
Baik asam amino maupun asam lemak merupakan senyawa sederhana yang langsung
dapat diserap oleh tubuh.
b.
Oncom
Oncom terbuat dari ampas
tahu, yaitu ampas kedelai dengan bantuan jamur Neurospora sitophila. Jamur ini
dapat menghasilkan zat warna merah atau oranye yang merupakan pewarna alami.
Neurospora dapat mengeluarkan enzim amilase, lipase protease yang aktif selama
proses fermentasi. Selain itu, juga dapat menguraikan bahan-bahan dinding sel
ampas kacang kedelai, singkong, atau kelapa.Fermentasi ini juga menyebabkan
terbentuknya sedikit alkohol dan berbagai ester yang beraroma sedap.
c. Roti
Roti juga termasuk makanan produk
bioteknologi yang bergizi tinggi. Roti dibuat dengan cara fermentasi oleh ragi
atau yeast. Dalam pembuatan roti, produk fermentasi yang diperlukan hanyalah
karbon dioksida. Karbon dioksida membentuk gelembung-gelembung udara dalam
adonan roti. Gelembung-gelembung udara tersebut menjadi roti bertekstur ringan
atau berongga-rongga. Adonan roti terdiri atas campuran tepung terigu, garam,
lemak, air dan yeast. Yeast tidak memiliki enzim untuk memecah amilum yang
terdapat didalam tepung, tetapi penambahan air mengaktifkan enzim amilase yang
ada didalam tepung terigu. Selanjutnya, enzim amylase memecah amilum menjadi
gula dan gula difermentasi menjadi alcohol serta karbon dioksida oleh yeast.
d. Nata de coco
Nata
de coco merupakan produk fermentasi air kelapa oleh bakteri Acetobacter xylinum. Nata sebenarnya
adalah polisakarida (selulosa) yang disintesis bakteri tersebut selama proses
fermentasi berlangsung. Biosintesis selulosa ini menggunakan sumber gula yang
berasal dari medium air kelapa, yaitu glukosa dan fruktosa.
2. Produk makanan dan minuman hasil
fermentasi alkohol
a. Tapai
Tapai
merupakan makanan beralkohol yang memiliki rasa khas dengan kandungan alkohol
3-5 %. Untuk membuat tapai digunakan ragi tapai. Pada ragi tapai terdapat
berbagai mikroorganisme, umumnya dari kelompok jamur dan khamir (yeast). Pada
saat fermentasi tapai terjadi proses sakarifikasi pati (amilum) oleh enzim
amilase yang dihasilkan oleh jamur, kemudian dilanjutkan dengan fermentasi
alkohol oleh khamir.
b. Bir
Bir dibuat dari tumbuhan barley (sejenis gandum). Pada umumnya
yeast yang digunakan dalam pembuatan bir adalah Saccharomyces cerevisiae dan S.
carlsbergensis. Enzim-enzim yang terdapat didalam yeast mengubah maltosa
dalam biji barley menjadi glukosa.
Fermentasi bir umumnya memakan waktu 5-14 hari, bergantung pada jenis bir dan
hasil pengubahan gula menjadi alcohol, yaitu 3-5 % larutan.
c.
Minuman anggur atau wine
Minuman anggur atau wine
terbuat dari sari buah anggur yang juga difermentasikan oleh khamir Saccharomyces cerevisiae. Jenis minuman
anggur yang dihasilkaan bergantung pada jenis buah anggur yang digunakan,
proses fermentasi, dan cara penyimpanannya. Rasa dan aroma anggur bergantung
pada asam-asam organik dan senyawa-senyawa aromatik organik yang terdapat
didalam sari buah anggur dan proses fermentasi. Minuman anggur umumnya
mengandung alkohol dengan kadar 10-15 %.
3. Produk makanan dan minuman hasil
fermentasi asam
a. Yoghurt
Bakteri
asam laktat yang digunakan untuk pembuatan yogurt adalah Lactobacillus bulgaris, Streptococcus
lactis, dan Streptococcus
thermophilus. Bakteri-bakteri tersebut mengubah gula susu (laktosa) menjadi
asam laktat. Kondisi asam menyebabkan susu mengalami penggumpalan menjadi dadih
susu. Dadih susu terbentuk selama fermentasi oleh bakteri asam laktat.
Pembuatan yoghurt dan keju bergantung pada proses penggumpalan susu tersebut.
b.
Keju
Keju
dibuat dari air susu yang diasamkan dengan memasukkan bakteri, yaitu Lactobacillus bulgarius dan Streptococcus thermophillus. Untuk
mengubah gula susu (laktosa) menjadi asam susu (asam laktat) susu dipanaskan
terlebih dahulu pada suhu tertentu dengan maksud untuk membunuh bakteri yang
berbahaya agar berhasil dalam proses pembuatannya. Selanjutnya, ditambahkan
campuran enzim yang mengandung renin untuk menggumpalkan susu sehingga
terbentuk lapisan, yaitu berupa cairan susu yang harus dibuang, sedangkan
bagian yang padat diperas dan dipadatkan. Enzim tersebut akan menambah aroma
dan rasa, juga akan mencerna protein dan lemak menjadi asam amino. Keju menjadi
keras apabila kelembabannya kecil dan pemampatannya besar. Jika masa
inkubasinya semakin lama, maka keasamannya makin tinggi sehingga cita rasanya
makin tajam.
c. Sauerkraut dan pikel (acar)
Bakteri asam laktat yang digunakan
untuk fermentasi sayur-sayuran dan biji-bijian dalam pembuatan sauerkraut dan
pikel (acar) adalah Lactobacillus casei,
Lactobacillus brevis, Lactobacillus cremoris. Makanan yang difermentasikan
oleh bakteri asam laktat, selain menjadi awet juga memiliki cita rasa yang khas
dan mutu gizinya lebih baik.
4. Produk bahan penyedap
a. Tauco
Tauco
merupakan produk fermentasi biji kedelai oleh kapang, khamir, ataupun bakteri.
Pada pembuatan tauco tserdapat dua tahap proses fermentasi yaitu fermentasi
tahap pertama dilakukan oleh kapang, seperti pada pembuatan tempe. Dan
fermentasi tahap kedua dilakukan oleh bakteri atau khamir yang halotoleran
dalam larutan garam. Mikroorganisme yang terlibat dalam pembuatan tauco, antara
lain Aspergillus oryzae, Rhizopus
oligosporus, Laktobacillus delbruckii, Hansenulla sp., Zygosaccharomyces soyae.
b. Kecap
Kecap
merupakan bahan penyedap hasil fermentasi biji kedelai. Mikroorganisme yang
terlibat dalam fermentasi kecap, antara lain Aspergillus oryzae, Aspergillus soyae, bakteri asam laktat
homofermentatif (Laktobacillus), dan
khamir halotoleran. Peran bakteri asam laktat adalah membentuk rasa dan aroma
kecap yang khas. Enzim terpenting yang dihasilkan selama pembuatan kecap adalah
enzim protease.
c. Terasi
Terasi
merupakan produk fermentasi dari udang atau ikaan menjadi bentuk pasta berwarna
merah kecokelatan dan beraroma khas. Mikroorganisme yang terlibat dalam
fermentasi terasi, antara lain Bacillus,
Pediococcus, Lactobacillus, Brevibacterium, dan Corynebacterium.
d. Cuka
Cuka
merupakan bahan penyedap hasil oksidasi etanol oleh bakteri Acetobacter.
C2H5OH +
O2 CH3COOH + H2O +
Energi
Etanol Oksigen Asam cuka Air
Etanol itu sendiri dapat berasal
dari bir, anggur, atau sari buah apel. Cuka bersifat sangat asam sehingga
sebelum digunakan harus diencerkan dulu dengan air.
D. DAMPAK PENGGUNAAN BIOTEKNOLOGI
1. Dampak positif
-
Bioteknologi dapat mengatasi kekurangan bahan makanan
(protein dan vitamin). Dengan bioteknologi, bahan makanan dapat diproduksi
secara lebih cepat tanpa memerlukan ruangan yang luas (misal PST).
-
Membantu mengatasi masalah kesehatan dengan menyediakan
obat-obatan untuk memberantas penyakit secara lebih murah.
-
Menyediakan berbagai senyawa organik seperti alkohol,
asam asetat, gula, bahan makanan, protein, vitamin.
-
Menyediakan energi, misalnya biogas.
-
Memperbaiki lingkungan (misal bakteri pencerna limbah)
-
Mengatasi kesulitan memperoleh keturunan (bayi tabung)
2. Dampak negatif
-
Dampak terhadap lingkungan
Dampak bioteknologi
terhadap lingkungan adalah timbulnya dampak yang merugikan terhadap
keanekaragaman hayati disebabkan oleh potensi terjadinya aliran gen ketanaman
sekarabat atau kerabat dekat.
Pelepasan organisme
transgenik (berubah secara genetik) kealam bebas dapat menimbulkan dampak
berupa pencemaran biologi yang dapat lebih berbahaya daripada pencemaran kimia
dan nuklir. Dengan keberadaan rekayasa genetika, perubahan genotipetidak
terjadi secara alami sesuai dengan dinamika populasi, melainkan menurut
kebutuhan pelaku bioteknologi itu. Perubahan drastis ini akan menimbulkan
bahaya, bahkan kehancuran. “menciptakan” makhluk hidup yang seragam
bertentangan dengan prinsipdi dalam biologi sendiri, yaitu keanekaragaman.
Contoh lainnya
adalah pembuatan tempe atau kecap dalam skala besar dapat mengakibatkan
pencemaran lingkungan. Air limbah dan kulit kedelai dari proses pembuatan
tempe, apabila dibiarkan tergenang dalam waktu cukup lama, limbah tersebut
mengubah lingkungan menjadi tidak sehat. Jika air limbah itu dibiarkan mengalir
ke dalam kolam-kolam ikan atau ke lahan-lahan persawahan, kehidupan ikan atau
tanaman akan terganggu, bahkan bisa mati. Selain meracuni organisme yang hidup
di dalam air, limbah ini juga menimbulkan bau yang tidak enak. Untukitu maka
perlu ditangani secara baik agar tidak mencemari lingkungan.
-
Dampak terhadap kesehatan
Produk rekayasa di
bidang kesehatan dapat juga menimbulkan masalah serius. Contohnya adalah
penggunaan insulin hasil rekayasa telah menyebabkan 31 orang meninggal di
Inggris. TomatFlavr Savrt diketahui mengandung gen resisten terhadap antibiotik.Susu sapi yang disuntik dengan
hormon BGH disinyalir mengandung bahan kimia baru yang punya potensi berbahaya
bagikesehatan manusia.
Selain itu, di
bidang kesehatan manusia terdapat kemungkinan produk gen asing, seperti, gen
cry dari bacillus thuringiensis maupun bacillus sphaeericus,
dapat menimbulkan reaksi alergi pada tubuh mausia, perlu di cermati pula
bahwa insersi (penyisipan) gen asing ke genom inang dapat menimbulkan interaksi
antara gen asing dan inang produk bahan pertanian dan kimia yang menggunakan
bioteknologi.
Tidak semua
masyarakat menerima bioteknologi, karena menganggap melawan kodrat alam.
Padahal sebenarnya para ahli hanya mencontoh peristiwa yang terjadi di alam.
Bioteknologi yang menimbulkan kontroversi misalnya bayi tabung, pengklonan
manusia dan transplantasi organ. Belum ada hukum yang mengikuti perkembangan
bioteknologi, misalnya hukum tentang nenek yang mengandung cucunya. Ada
kekhawatiran keterampilan merekayasa gen dimanfaatkan untuk kejahatan, misalnya
mengubah gen bakteri untuk menjadi ganas dan digunakan untuk senjata biologi.
Munculnya organisme
transgenik yang belum diketahui dampaknya. Organisme transgenik dikhawatirkan
justru akan mempengaruhi keseimbangan alam, sulit dikendalikan atau dapat
membahayakan keselamatan manusia.
-
Dampak di bidang sosial ekonomi
Beragam aplikasi
rekayasa menunjukkan bahwa bioteknologi mengandung dampak ekonomi yang membawa
pengaruh kepada kehidupan masyarakat. Produk bioteknologi dapat merugikan petani
kecil. Penggunaan hormon pertumbuhan sapi (bovinegrowthhormone: BGH)
dapat meningkatkan produksi susu sapi sampai 20% niscaya akan menggusur
peternak kecil. Dengan demikian, bioteknologi dapat menimbulkan kesenjangan
ekonomi.
Dalam waktu yang
tidak terlalu lama lagi, tembakau, cokelat,kopi, gula, kelapa, vanili, ginseng,
dan opium akan dapat dihasilkan melalui modifikasi genetika tanaman lain,
sehingga akan menyingkirkan tanaman aslinya. Dunia ketiga sebagai penghasil
tanaman-tanaman tadi akan menderita kerugian besar.
Dampak bioteknologi
di bidang sosial ekonomi yang lain adalah persaingan internasional dalam
perdagangan dan pemasaran produk bioteknologi. Persaingan tersebut dapat
menimbulkan ketidakadilan bagi negara berkembang karena belum memiliki teknologi
yang maju. Kesenjangan teknologi yang sangat jauh tersebut disebabkan
karena bioteknologi modern sangat mahal sehingga sulit dikembangkan oleh
negara berkembang. Ketidakadilan, misalnya sangat terasa dalam produk pertanian
transgenik yang sangat merugikan bagi agraris berkembang. Hak paten yang
dimiliki produsen organisme transgenik juga semakin menambah dominasi negara
maju.
-
Dampak terhadap etika
Menyisipkan gen
makhluk hidup lain memiliki dampak etikayang serius. Menyisipkan gen mahkluk
hidup lain yang tidak berkerabat dianggap melanggar hukum alam dan sulit
diterima masyarakat. Mayoritas orang Amerika berpendapat bahwa pemindahan gen
itu tidak etis, 90% menentang pemindahan gen manusia kehewan,75% menentang
pemindahan gen hewan ke hewan lain.
Bahan pangan
transgenik yang tidak berlabel juga membawa konsekuensi bagi penganut agama
tertentu. Bagaimana hukumnya bagi penganut agama Islam, kalau gen babi
disisipkan ke dalambuah semangka? Penerapan hak paten pada makhluk hidup hasil
rekayasa merupakan pemberian hak pribadi atas makhluk hidup. Halitu
bertentangan dengan banyak nilai-nilai budaya yang menghargainilai intrinsik
makhluk hidup.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Bioteknologi dalam bidang pangan merupakan cabang ilmu
yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi dan lainnya) maupun produk dari
makhluk hidup (enzim,
alkohol) dalam
proses produksi untuk menghasilkan bahan pangan. Manfaat bioteknologi dalam bidang pangan adalah menghasilkan
produk makanan yang bergizi tinggi, menghasilkan produk makanan dan minuman
hasil fermentasi alcohol, menghasilkan produk makanan dan minuman hasil
fermentasi asam dan menghasilkan produk bahan penyedap. Adapun produk dari
bioteknologi dalam bidang pangan antara lain tempe, roti, nata de coco, tapai,
bir dan wine, yoghurt, keju, sauerkraut, pikel (acar), tauco, kecap, terasi,
dan cuka.
2 komentar
Terimakasih banyak, lengkap sekali makalah bioteknologi pangan. Izin menggunakan untuk tugas saya?
Terimakasih banyak, lengkap sekali makalah bioteknologi pangan. Izin menggunakan untuk tugas saya?