TUGAS IBD : PENGIDENTIFIKASIAN KONFLIK DALAM MASYARAKAT




PENGIDENTIFIKASIAN
KONFLIK DALAM MASYARAKAT

BAB I
PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang.
Dalam penulisan makalah Penulis mengambil tema “Pengidentifikasian Konflik dalam Masyarakat” karena Penulis banyak melihat pada kehidupan masyarakat sering terjadi masalah dan permusuhan dimana-mana. Mereka kurang mengerti dan memahami rasa persatuan, kesatuan dan kekeluargaan. Penulis juga menyadari bahwa setiap ada interaksi pasti selalu akan ada konflik, tetapi kita harus mampu mengendalikan egois kita agar konflik itu tidak menimbulkan perpecahan diantara kita. Tetapi dalam pemahaman itu sendiri juga memerlukan waktu yang cukup lama, karena dalam kehidupan bermasyarakat masih banyak kita temui kesalahpahaman yang menimbulkan konflik.
Dengan kita berusaha mengendalikan egois kita atau setidaknya kita memahami sedikit kebahagiaan hidup bersama orang lain maka akan mempermudah kita menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tanpa harus bermusuhan dengan yang lain. Pada dasarnya manusia itu tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, karena kita ini makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama yang lain.

B.   Tujuan.
Penulis mengambil tema “Pengidentifikasian Konflik dalam Masyarakat” bertujuan agar masyarakat seluruhnya memahami betapa berartinya kebersamaan dan keharmonisan di dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan ini diharapkan masyarakat seluruhnya dan khususnya para generasi penerus bangsa dapat mengerti dan memahami pentingnya bermasyarakat tanpa harus terjadi konflik karena kesalahpahaman tertentu.





                                                                        BAB II


PEMBAHASAN


A.   Pengertian Konflik dalam Suatu Masyarakat.
Merupakan benturan, pertentangan, perlawanan atau semua bentuk benturan, ketidaksesuaian, ketidakserasian saat individu atau kelompok manusia yang berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan cara sendiri-sendiri tanpa melibatkan pihak luar. Benturan itu terjadi karena masyarakat belum siap untuk menerima perubahan yang dibawa oleh gerak yang melibatkan seseorang atau sekelompok warga dalam suatu masyarakat. Ada suatu kelompok masyarakat yang ingin langsung menghendaki adanya perubahan nilai-nilai tertentu yang sudah lama dianggap kurang mendukung. Pembaruan itu dimaksudkan untuk memperkuat mereka. Tetapi masih terdapat kelompok lain dalam suatu masyarakat yang masih memegang nilai-nilai lama dan tidak dapat begitu saja beralih pada nilai-nilai baru. Dengan demikian, akan terjadi benturan nilai karena masing-masing kelompok ingin mempertahankan kepentingan dan berusaha untuk menggagalkan pihak lain.
Konflik pada umumnya merupakan suatu gejala yang sering muncul dalam kehidupan bermasyarakat, seperti contohnya saja masyarakat Jawa, Sumatra, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Irian. Bahkan konflikpun sering terjadi dalam lingkungan keluarga (suami-istri dan anak), di sekolahan (antar sesama guru dan antar para siswa) dan di masyarakat sendiri ( antar individu, kelompok, organisasi)

B.   Sebab-Sebab Terjadinya Konflik.
-       Apabila warga dari dua suku bangsa masing-masing bersaing dalam hal mendapatkan lapangan mata pencaharian hidup yang sama.
-       Apabila warga dari satu suku bangsa mencoba memaksakan unsur-unsur dari kebudayaannya kepada warga dari suatu suku bangsa yang lain.
-       Kalau dari satu suku bangsa mencoba memaksakan konsep-konsep agamanya terhadap warga  dari suku bangsa yang lain.
-       Kalau satu suku bangsa berusaha mendominasi suatu suku bangsa lain  secara politis.
-       Antara suku bangsa telah bermusuhan  secara adat.

C.   Macam Tingkat Konflik.
1.    Konflik di dalam tingkatnya yang bersifat ideologis.
-       Perbedaan sistem nilai yang dianut.
2.    Konflik di dalam tingkatnya yang bersifat politis.
-       Pertentangan di dalam pembagian status kekuasaan dan sumber-sumber ekonomi yang terbatas adanya di dalam masyarakat.

D.   Dampak-Dampak Terjadinya Konflik.
1.    Dalam keluarga.
-       Akan mengakibatkan perceraian.
-       Timbul perselisihan atau permusuhan antara orang tua dengan anak dan sesama saudara.
2.    Dalam sekolah.
-       Akan terjadi permusuhan antar guru dengan guru, guru dengan murid dan antar sesama murid.
-       Akan terjadi pertengkaran dan perkelahian antar sesama guru dan antar sesama murid.
3.    Dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara.
-       Akan timbul perselisihan dalam masyarakat.
-       Terjadi pertengakaran dan permusuhan dalam mayarakat.
-       Dapat menghambat pembangunan nasional.
-       Dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa.



  
PENUTUP


A.   Kesimpulan.
1.    Bahwa unsur-unsur pertikaian atau berkonflik kerap terjadi dalam bangsa ini. Dengan banyaknya permasalahan yang beraneka ragam yang kerap terjadi seperti contohnya ; Bentrok antar pelajar, Demontrasi dll.
2.    Dengan adanya konflik menyebabkan perpecahan antar kedua balah pihak.
3.    Rasa persatuan dan kesatuan terasa hilang dengan adanya konflik.
4.    Konflik dapat memecah belah masyarakat untuk saling memahami betapa pentingnya kebersamaan dan sikap saling gotong royong.

B.   Saran-saran.
1.    Bagi orang yang belum mengetahui makna konflik, berusahalah untuk memahami, agar tata nilai dalam masyarakat ataupun diri pribadi dapat terbentuk dengan baik.
2.    Bagi orang yang sudah mengetahui makna konflik,berusahalah mengamalkan pengetahuanya itu untuk orang lain,berusaha menjadi contoh yang baik dalam masyarakat.
3.    Jangan pupuskan rasa kekeluargaan,persatuan dan kesatuan diri kita.
4.    Berusahalah untuk selalu menghargai dan menghormati orang lain.



DAFTAR PUSTAKA



____Kartohardiprojo, Soediman. 1962. Beberapa Fikiran Sekitar Masyarakat. Jakarta : Gramedia.
____Achmad, Notosoetarjo. 1970. Kepribadian Masyarakat Indonesia. Bandung : Irama Medya.
Share This Article
Komentar Anda